Beberapa waktu lantas kita menyaksikan Asian Games yang memasukkan e-sports sebagai salah satu cabang olahraga yang sedang kita perjuangkan. Ini merupakan kali pertama Asian Games menggelar olahraga elektronik.

Untuk menjawabnya, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan olahraga. Olahraga memiliki pengertian umum sebagai segala kesibukan yang mempunyai aktivitas fisik, melalui partisipasi yang santai atau terorganisir bersama dengan tujuan untuk mengekspresikan atau menambah kekuatan fisik dan mental yang juga dapat digunakan untuk hubungan sosial atau mencapai prestasi. Nah, untuk pengertian hubungan sosial dan prestasi tentunya Anda sudah paham, tetapi bagaimana bersama aktivitas fisik?

Apa saja hal fisik yang bisa didapatkan melalui e-sports?

Mereka yang ikuti e-sports terlebih yang menggunakan PC memiliki kemampuan motorik yang luar biasa andaikan dibandingkan bersama dengan orang biasa. Atlet e-sports bisa lakukan gerakan pada keyboard dan mouse hingga 400 gerakan per menit. Gerakannya asimetris di mana ke-2 tangan mempunyai gerakan yang tidak sama pada waktu bersamaan yang artinya otak juga bekerja sangat keras.

2. Memiliki detak jantung yang setara bersama atlet maraton

Memang, atlet e-sports terlihat seperti orang malas yang hanya duduk di depan layar komputer. Namun, menurut sebuah penelitian, ternyata aktivitas tersebut lebih kompleks dari yang dibayangkan.

Mereka yang memainkan game siasat miliki denyut nadi hingga 160 hingga 180 ketukan dalam satu menit. Ini setara bersama dengan orang yang berlari sangat cepat seperti maraton.

3. Latihan diperlukan untuk permasalahan posisi tubuh

Ada fakta menarik bahwa rata-rata atlet e sport mempunyai wujud tubuh yang tidak sehat akibat bermain game di dalam posisi yang tidak baik untuk pertama kalinya. Padahal, perihal ini amat mempengaruhi performa mereka didalam bermain. Karena itu, mereka dilatih untuk posisi tubuh, terlebih bahu dan leher.

4. Nutrisi yang baik serta kontrol nutrisi

Nutrisi atlet e-sports juga diperhitungkan kala mereka duduk berjam-jam di depan layar untuk berlatih. Mereka yang menang ternyata mempunyai pola makan sehat yang setara dengan atlet olahraga lainnya.

Sebaliknya mereka mendapatkan nutrisi tambahan dari ginseng untuk menambah sirkulasi otak. Namun, sebagian besar atlet e-sport tetap mewaspadai kondisi ini.

5. Memiliki batasan usia

Disadari atau tidak, ternyata atlet e-sport juga seperti atlet sepak bola yang mempunyai batasan usia. Menurut para atlet, batas usia untuk menjadi atlet e-sports adalah di pertengahan 20-an. Itu dikarenakan refleks mereka mulai menurun dan para pesaing muda memasuki masa jayanya.

Namun, bukan berarti mereka tidak bisa memperpanjang karir. Rene Pinkera, seorang atlet World of Warcraft, mampu perpanjang umur karirnya hingga lima th.. Artinya, di penghujung 20 tahun, ia harus siap melewatkan profesinya.

Menarik bukan e-sport ini? Sejujurnya, pertanyaan mengenai e-sports ini sama bersama pertanyaan yang diajukan kepada atlet catur dan bridge, “Dari mana asalnya aktivitas ini sebagai olahraga?” Sekarang, tidak ada keraguan bahwa e sports tidak dapat dianggap sebagai acara olahraga, bukan?

Untuk Kalian yang ingin mengetahui lebih didalam tentang e-sport dan ingin merasakan bermain serta dapat keuntungan dan kemenangan, Anda bisa segera menghubungi kita di web terpercaya Judi Poker. Terimakasih

Gelapkan Uang Setoran Kantor, Untuk Main Judi Poker Online…